Tips Untuk Menghindari Gagal Panen dan Memaksimalkan Profit Agar Tidak Bangkrut - Crowde

Sistem pertanian di Indonesia yang masih sangat bergantung dengan alam, membuat fenomena gagal panen masih sering terjadi. Penyebabnya bisa karena hama yang dominan menyerang saat musim penghujan berkepanjangan. Belum lagi ada lahan yang terendam banjir. Tapi bila musim kemaraunya terlalu panjang juga akan membuat lahan petani kering dan berpotensi gagal panen. Seperti yang terjadi pada periode Januari – Juli 2019, setidaknya lahan seluas 31 ha mengalami gagal panen akibat kekeringan (puso). Luasan tersebut setara dengan 0,32% dari total luas lahan tanam padi di Indonesia yang tercatat sebesar 9,46 juta ha. Daerah yang mengalami gagal panen terparah berada di Provinsi Banten, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, NTB, dan NTT.

Ikut program asuransi usaha tani

Masih tingginya potensi gagal panen di Indonesia bisa diantisipasi dengan Anda mengikuti program asuransi usaha tani. Memang apa keuntungannya? Ya, asuransi ini akan memberi ganti rugi bila lahan Anda mengalami gagal panen sehingga dapat meminimalisir kerugian. Asuransi akan mengcover biaya ganti rugi bila faktor penyebab gagal panennya adalah karena perubahan iklim/faktor cuaca ekstrim, bencana alam, dan juga akibat serangan organisme pengganggu tanaman (OPT).

Penggunaan teknologi pertanian saat berbudidaya

Penggunaan teknologi pertanian dapat memacu produktivitas petani dan meningkatkan kesejahteraan mereka. Meski penggunaannya masih minim, teknologi pertanian seperti alat pendeteksi cuaca, pengukur pH, dan alat pengukur kelembapan tanah berguna untuk mendorong kesuksesan usaha petani, lho! Kenapa? Ya, dengan petani lebih dulu tau soal kondisi cuaca di daerahnya, mereka dapat menyesuaikan kebutuhan tanam sesuai kondisi tersebut agar tidak banyak tanaman yang terserang OPT dan mengurangi potensi kegagalan.

Memiliki kalender (jadwal) tanam

Sebagai bentuk antisipasi dari terjadinya perubahan iklim yang semakin tidak menentu dan sulit diprediksi, pemerintah meluncurkan Kalender Tanam (KATAM) yang bisa diakses secara gratis oleh para petani melalui aplikasi Katam Terpadu.